Selasa, 21 April 2015

PAEDOPHILIA

Pengertian
Pedofilia adalah paraphilia yang melibatkan ketertarikan abnormal terhadap anak-anak. Paraphilia sendiri berarti gangguan yang dicirikan oleh dorongan seksual yang intens berulang, serta fantasi seksual yang umumnya melibatkan: objek bukan manusia; penderitaan atau penghinaan terhadap diri sendiri atau pasangan; atau hewan dan anak-anak. 

Pedofilia juga merupakan gangguan psikoseksual, yang mana fantasi atau tindakan seksual dengan anak-anak prapubertas merupakan cara yang untuk mencapai gairah dan kepuasan seksual. Perilaku ini mungkin diarahkan terhadap anak-anak berjenis kelamin sama atau berbeda dengan pelaku. 

Beberapa pedofil tertarik pada anak laki-laki maupun perempuan. Sebagian pedofil ada yang hanya tertarik pada anak-anak, tapi ada pula yang juga tertarik dengan orang dewasa dan anak-anak. 

Definisi 
Kebanyakan pakar kesehatan mental membatasi definisi pedofilia sebagai aktivitas seksual dengan anak-anak praremaja, yang umumnya berusia 13 tahun atau lebih muda. 

Beberapa pedofil membatasi perilaku mereka dengan mengekspos diri atau bermasturbasi di depan anak, atau mencumbu dan membuka baju anak, tapi tanpa kontak kelamin. Namun, ada pula pedofil yang memaksa anak melakukan seks oral atau berhubungan intim. 

Sebagian ahli menganggap pedofilia timbul karena faktor psikososial daripada karakteristik biologi. Sebagian orang berpendapat pedofilia timbul akibat pelecehan seksual yang dialami seseorang ketika kecil. Sementara itu, ada juga yang berpikir perilaku itu berasal dari interaksi pelaku dengan orang tua selama tahun-tahun awal kehidupannya. 

Beberapa peneliti mengungkapkan, seorang pedofil mengalami perkembangan emosional yang tertahan. Mereka tidak pernah dewasa secara psikologis sehingga lebih tertarik terhadap anak-anak. Pedofilia juga dipercaya timbul akibat kebutuhan untuk mendominasi pasangan. Karena anak-anak bertubuh lebih kecil dan biasanya lebih lemah dibandingkan orang dewasa, mereka dapat dianggap sebagai mitra potensial yang tidak mengancam. 

Ciri-ciri pedofil 
Seorang pedofil sering tampak sangat menarik bagi anak-anak yang menjadi korban potensialnya. Mereka sering menawarkan jasa sukarela ke berbaai organisasi yang melayani atau memungkinkan untuk berdekatan dengan anak-anak muda. 

Dalam beberapa kasus, pedofil bisa saja orang dekat yang menawarkan diri untuk mengasuh anak-anak yang termasuk dalam keluarga besarnya. Seorang pedofil biasanya memiliki kemampuan interpersonal yang baik dengan anak-anak, dan dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan anak-anak. 

Beberapa pedofilia kerap melemparkan alasan dan menyalahkan anak-anak atas tindakan amoral yang dilakukannya. Mereka mungkin menyalahkan anak-anak karena terlalu menarik atau provokatif secara seksual. 

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, sejumlah kriteria berikut ini dapat diterapkan untuk mendiagnosis pedofilia: 

1. Selama periode setidaknya enam bulan, seorang pedofil mengalami kebangkitan fantasi seksual berulang  dan intens, dorongan seksual atau perilaku aktual yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak praremaja atau anak-anak berusia 13 tahun atau lebih muda. 
2. Fantasi, dorongan seksual atau perilaku tersebut menyebabkan tekanan yang signifikan atau penurunan di bidang sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting dalam fungsi sehari-hari lainnya. 
3. Orang yang dikategorikan sebagai pedofil setidaknya berusia enam belas tahun dan minimal lima tahun lebih tua daripada anak atau anak-anak yang menjadi objek atau sasaran minat atau kegiatan seksualnya. 
4. Diagnosis pedofilia tidak dapat diterapkan pada individu di masa remaja akhir (usia 17-19) yang terlibat dalam hubungan seksual dengan individu berusia 12-13 tahun. 

Tindak pencegahan 
Metode utama untuk mencegah pedofilia adalah menghindari situasi yang dapat memicu tindak pedofil. Jangan meninggalkan anak-anak sendirian dengan orang dewasa lain, kecuali orang tua atau anggota keluarga yang dapat dipercaya. 

Anak-anak harus diajarkan untuk berteriak atau berlari jika mereka dihadapkan dengan situasi yang tidak nyaman. Mereka juga harus diajarkan bahwa mereka diharapkan berteriak atau memanggil bantuan dalam situasi seperti itu. 

Cara lain untuk mencegah pedofilia adalah lewat pendidikan. Anak-anak harus diajarkan untuk mencegah situasi yang membuat mereka rawan terhadap pedofilia. Orang dewasa yang bekerja dengan kaum muda harus diajarkan untuk menghindari situasi yang dapat ditafsirkan sebagai pedofilia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar